Selasa, 09 Desember 2008

Kasus Korupsi Selesaikan Hingga Tuntas



Siap Lanjutkan Program Kapolda Lama


Brigjen Pol Dikdik Mulyana Arief Mansur, Senin (2/2) pagi ini akan menerima Bendara Pataka Polda Kepri "Seligi Sakti Marwah Negeri ". Dengan diserahkan pataka ini sekaligus tanda mulai bertugas sang Kapolda baru mengantikan Brigjen Pol Indradi Thanos.

Brigjen Dikdik Mulyana.A.M. diangkat menjadi Kapolda Kepri menggantikan Brigjen Pol Indradi Thanos pindah tugas ke Mabes Polri. Pergantian unsur pimpinan polisi di Kepri ini pun sempat mengagetkan masyarakat Kepri, pasalnya telegram rahasia (TR) SKep Kapolri No Pol 19/I/2009 diterima oleh Staf Sespri Mapolda Kepri, Rabu (21/1) sekitar pukul 18.00 sore, atau sehari setelah kedatangan Presiden SBY meresmikan FTZ di Batam.

Otomatis, pergantian ini membuat unsur pimpinan di Mapolda Kepri mempersiapkan segala sesuatunya. Bahkan, beberapa usai serah terima jabatan di Mabes Polri tanggal 27 Januari lalu,
sejumlah rangkaian kegiatan menyambut dan melepas Kapolda Kepripun dipersiapkan

Dalam agendanya, Brigjen Pol Dikdik bersama istri akan menginjakan kaki di Batam, Jumat (30/1), tapi baru terlaksana Minggu (1/2) sore, tepatnya pesawat Garuda yang dinaikinya berserta rombongan mendarat sekitar pukul 18.20 WIB di Bandara Hang Nadim Batam.

Setelah turun pesawat, rombongan menaiki pesawat langsung dijemput dan dibawa ke terminal VIP Bandara Hang Nadim. Acara penyambutan digelar sederhana, dan usai menyalami satu- persatu unsur pejabat di Mapolda Kepri dan Poltabes Barelang, Brigjen Pol Dikdik beristirahat sejenak di ruang VIP Bandara. Karena, pertepatan dengan jadwa salat Magrib, Brigjen Dikdik langsung menggelar salat berjemaah didampingi Wakapolda Kepri Kombes Pol Syafrizal Ahiar.

Usai salat, Brigjen Pol Dikdik yang dilantik Kapolri Jendral Bambang Hendarso, Senin (27/1) lalu, beramah tamah dengan bawahannya sambil menikmati makan malam bersama. Mengenaikan baju kaus putih bergaris yang ditutupi jaket hitam serta bercelana hitam, Kapolda baru ini keluar ruangan tidak segan-segan merangkul wartawan, ketika ditodong pertanyaan seputar program kerjanya.

"Sesuai dengan program kerja yang telah dibuat dan disusun oleh Kapolda lama, maka saya akan lanjutkan program tersebut,"ujar mantan Wakapolda Kalimatan Selatan tahun 2004-2007, Minggu (1/2) di Bandara Hang Nadim.

Sosok Brigjen Pol yang lahir di Bandung, 14 Juni 1955, beragama Islam dan asli keturunan Sunda Jawa Barat.

Data riwayat hidupnya, menjelaskan kalau Brigjen Dikdik menamatkan Akademi Polisi 1978. Sebelum menjabat sebagai Wakapolda Kasel tahun 2004, Brigjen Pol Dikdik pernah menjabat sebagai Direktur Reserse dan Kriminal Polda Jawa Barat tahun 2003.

Jabataan strategis lainnya, pernah menjadi Kasat Reserse Umum Dit Serse Polda Metro Jaya tahun 1997. Karirnya meningkat dipercaya sebagai Kapolres Metro Jakarta Timur tahun 1998. Sedangkan, masa tugas menjadi perwira pertama hingga perwira menengah dirintis lama di lingkungan Polda Jawa Barat dan Polda NTB dari tahun 1979 hingga 1995.

Ketika ditanya fokus kejahatan yang menjadi perhatiannya, Dikdik menjelaskan semua hal yang melanggar tindakan pidana menjadi perhatiannya. Namun, secara spesifik ketika ditanyakan masalah judi dan perkara Korupsi, Kapolda ini hanya tertarik menjelaskan masalah kasus korupsi. "Kasus korupsi harus diselesaikan hingga tuntas dan tentu akan dipelajari lagi,"ujar Dikdik singkat.

Dikdik mengaku tidak kaget kalau dirinya menerima perintah bertugas sebagai Kapolda Kepri mengantikan Brigjen Pol Indradi Thanos.

"Saya tidak kaget, dan kita sebagai anggota juga tidak boleh kaget kalau ditugaskan disuatu tempat,"ujar Jenderal yang mampu aktif selain bahasa Indonesia juga bahasa Inggris, Jerman dan tentunya Sunda.

Utamakan Nawaitu Bekerja

Sementara itu, mantan Kapolda Kepri Brigjen Pol Indradi Thanos yang bertugas dari 27 Agustus 2008 hingga 27 Januari 2009, telah banyak menciptakan prestasi gemilang dalam menciptakan keamanan di Kepri. Berlatang belakang sebagai Reseser Narkoba, Brigjen Indra berhasil mengungkap dan memutus jaringan peredaran Narkotika dan psikotropika di Kepri.

Satu kasus yang layak dan menjadi perhatian negara Malaysia dan Singapura adalah pengunkapan kasus 43 ribu pil ektasi di Kota Batam. Bahkan, infromasinya jaringan pengedar yang berada di Malaysiapun tengah dibidik dan diperkirakan dalam waktu dekat ini akan segera terungkap.

Selain itu, dibidang kriminal jajaran Ditreskrim Polda Kepri dibawah pantauan Brigjen Indradi juga mengiring terungkapnya kasus perampokan usaha money chager di Batam. Jaringan perampok berjumlah lebih dari 6 orang ini, diduga jaringan perampokan yang juga beraksi di negeri Malaysia.

Dalam pesan singkatnya ke Tribun menyatakan selama bertugas di Kepri sangat berterima kasih atas kerjasama dengan segala komponen masyarakat di Batam. Menurutnya, pencapaian atau prestasi kerja satuan adalah tugas, tapi apakah pencapaian tugas itu dikerjakan sesuai dengan niatnya.

" Prestasi bukanlah semata-mata. Tapi yang utama adalah Nawaitu kita untuk bekerja dengan tulus dan benar. Semua upaya memantapkan kemitraaan Polri dengan seluruh komponen masyarakat, dan hasil kerjanya dapat dirasakan oleh masyarakat, bangsa dan negara,"ujar Brigjen Indradi dalam pesan singkatnya (dedy suwadha)


Jabatan Menonjol Brigjen Pol Dikdik Mulyana A.M

1. Pa Ops Wil Purwakarta Polda Jabar Tahun 1979
2. Kapolsek Pamanukan Polda Jabar Tahun 1980
3. Dansat Serse Polres Subang Tahun 1981
4. Kabag Ops Res Ainaro Timtim Polda Nusra Tahun 1983
5. Kanit Penyelundupan Polda Metro Jaya Tahun 1994
6. Kasat Serse Um Dit Serse Polda Metro Jaya Tahun 1997
7. Kadit Serse Polda Kasel Tahun 2001
8. Kadit Serse Polda Jabar Tahun 2002
9. Dir Reskrim Polda Jabar Tahun 2003.
10. Koorspripim Mabes Polri Tahun 2004
11. Wakapolda Kasel Tahun 2004
12. Karo Renmin Babinkam Polri Tahun 2007
13. Sekarang Kapolda Kepri mulai Tahun 2009.

Tanda Jasa Yang Dimiliki
1. Bhayangkara Nararya
2. SL Yana Utama
3. SL Seroja
4. SL Kesetiaan 24 Tahun
5. SL Dwidya Sistha
6. SL Dharma Nusa
7. SL Karya Bhakti

Tugas Ke Luar Negeri
1 Rep Federasi Jerman 1988
2 Rep Federasi Jerman 1995
3. Australia 1996
4. Filipina 2001
5. RRC 2003 (ded)

Minggu, 07 Desember 2008

Diskotik Ajang Narkoba Saya Tutup


BATAM, TRIBUN- Kehadiran mantan Direktur IV Tindak Pidana Khusus Narkoba Mabes Polri dan kini menjabat sebagai Kapolda Kepri, terhitung Rabu (27/8), sangat ditunggu aksi sepak terjangnya oleh masyarakat Kepri. Bukti keberhasilan membongkas sindikat pabrik shabu-shabu di Batam pertengahan 2007, menunjukan kalau sosok jendral bintang satu berbadan besar ini bertekat memberantas narkoba di Kepulau Riau.

Brigjen Pol Indradi Thanos menegaskan tugas pokok polisi sesuai dengan amana Presiden Susilo Bambang Yodhoyono, adalah memerangi korupsi, narkoba dan teroris. Untuk ketiga kejahatan sangat berpotensi terjadi di Kepulauan Riau. Terutama kasus narkoba dan terorisme, dimana daerah-daerah pulau yang banyak tersebar, menjadi jalan masuk untuk kedua jenis kejahatan ini.

" Saya masih punya PR untuk mengungkap keberadaan sibejat Mr Huang. Otak sindikat pabrik shabu di Batam ini telah menjadi target dunia untuk mengungkap dan menangkap dimanapun berada. Memang dia tengah bersembunyi, tapi sampai kapan karena kalau duitnya habis, pasti muncul. Jadi, tidak ada kata menyerah untuk orang satu ini,"ujar Indradi yang dipercaya seluruh kepolisian narkoba Asia-Australia menjadi kepalanya.

Indradi mengungkapkan dirinya sangat dekat dengan wartawan. Kedekatan ini dijalin semenjak Kasat Reskrim hingga menjadi Kapolre Metro di Surabaya. Bahkan sejak menjabat Direktur Narkoba di Mabes Polri, kedekatan dengan seluruh wartawan, menjadi modal untuk mengembangkan informasi mengenai penyalahgunaan Narkoba.

Ketegasan Indradi untuk melawan dan menumpas Narkoba di Indonesia, dinilainya sangatlah tepat dimulai dengan mengamankan jalur masuk narkoba itu yaitu Kepulauan Riau. Dari daerah ini juga, ditargetkan seluruh perusahaan yang biasa memasukan bahan baku precussor atau sejenisnya, diminta jangan sekali-kali terlibat dalam korspirasi dengan jaringan Narkoba.

"Jika ada perusahaan yang memasukan precussor, dan setelah kemudian hari terkait dengan jaringan Narkoba, maka orangnya kita sikat, dan perusahaan akan saya tutup. Caranya pengawasan cukup mudah, dimana mereka yang impor kimia jenis ini diatas 15 ton, pasti akan kita selidiki. Buat apa dan mau diapakan. Memang, tata cara impor bebas apalagi ketika diberlakukan FTZ nantinya,"ujar Indradi tegas.

Ketegasan Indradi ternyata berlanjut dengan pernyataan, mengenai tempat hiburan atau diskotik yang terdapat didalamnya pekerja, atau pihak manajeman yang mengedarkan narkoba, jika terbukti sanksinya tutup.

"Kalau saya temukan ada pegawai, pekerja, atau pimpinan dari manajemen tempat hiburan itu mengedarkan narkoba ditempatnya, maka saya perintahkan tutup. Jika anggota saya tidak mampu menutup, saya sendiri yang menutup dan memasang polis linenya. Untuk kasus ini, saya tidak main-main dan akan saya bukti,"tegas Indradi setegas menyatakan untuk masalah judi, sekali dilarang tetap dilarang.

Indradi yang didampingi AKBP Anggaria Lopis selaku Humas Polda Kepri, juga mengucapkan dan menyambut baik terhadap rekan-rekan media yang memang bertugas meliput berita di Mapolda Kepri.

" Bagi teman-teman silahkan hubungi saya kalau ada yang ingin dikonfirmasikan. Bahkan saya akan perintahkan Humas untuk menyediakan ruangan khusus bagi teman-teman wartawan. Saya tidak akan mengelak untuk setiap bertemu dan mau dikonfirmasikan. Entah itu, masalah bawahaan saya atau umum,"papar Indradi yang dianggukan Anggaria.(ded)

Kombes Syafrizal Ahiar Resmi Wakapolda


BATAM, TRIBUN-- Tugas pertama Kapolda Kepri Brigjen Pol Indradi Thanos selepas tiga hari serah terima pataka, adalah melantik Kombes Pol Syafrizal Ahiar menggantikan Kombes Pol Sulistyono menjadi wakilnya. Acara pelantikan diawal Ramadan ini terasa hikmah dan berlangsung sederhana di Ruang Pertemuan Serbaguna Lantai II Mapolda Kepri.

Dalam amanahnya, Indradi menyampaikan mutasi di tubuh Polri sebagai bentuk untuk meningkatkan kinerja organisasi. Posisi baru dengan pejabat baru akan memberikan motivasi kerja. Dalam strukturnya, jabatan Wakapolda sangat stategis, karena berkaitan dengan pengaturan dan pengawasan terhadap jajaran dan personil di Polda Kepri.

" Selamat datang di Bumi Melayu dan selamat bertugas di Polda Kepri. Lanjutnya, ucapan terima kasih kepada Kombes Sulistyono yang hampir 3 tahun lebih bertugas di Polda Kepri ini,"ujar Indradi dalam pidatonya, Senin (1/9).

Indradi meminta Wakapolda Baru cepat berinteraksi dan mengerti persoalan di wilayah Kepri ini. Sebagai daerah khusus, Kepri terletak di daerah perbatasan dengan negara tetangga. Selain itu, Kepri dikenal dengan daerah Industri dan Investasi.

Acara serahterima jabatan Wakapolda ini, dilanjutkan dengan temu ramah serta saling bersalam-salaman. Suasana haru, terasa ketika ibu-ibu Bhayangkari Polda Kepri bersalaman dengan ibu Wein Sulistyono, yang terkenal aktif selama ini.

Selanjutnya, Kombes Pol Sulistyono menempati posisi sebagai Sektretaris Lembaga Sespim Mabes Polri. Pada jabatan ini, Sulistyono dipromosikan dan akan mendapat pangkat bintang. Sedangkan Kombes Pol Syahrizal sebelum menjabat Wakapolda Kepri, perah bertugas sebagai Kapolwil Malang hampir 2 tahun. (ded)

Kompol Dewantoro Jadi Wadir Lantas Polda Kepri


BATAM, TRIBUN-- Polda Kepri kembali memutasi 17 perwira menengahnya yang berada di wilayah kerja Poltabes, Polresta dan Polres. Tiga Periwa berpangkat Komisari Polisi (Kompol) dipromosikan menjabat Wakil Direktur Satuan di Polda Kepri.

Penentuan posisi baru ini dikeluarkan oleh Kombes Pol Adhi Prawoto Kabiro Personalia Polda Kepri, dengan telegram nomor TR/80/IV/2008 dan TR/81/IV/2008 masing-masing tanggal 17dan 18 April 2008.

Menurut Adhi Prawoto, pergeseran jabatan ini hal rutin terjadi di struktur kerja Polri. Pergantian kali ini lebih kepada pergantian pada satuan Polisi Lalu Lintas, mulai dari tingkat Direktorat Polda hingga Satuan di Poltabes, polresta dan polres.

Dalam telegram tersebut, 3 perwira menjabat sebagai wakil direktur baru diantaranya, Kompol Dewantoro Susapto menempati posisi Wadir Lantas Polda Kepri, Kompol Edi Purwanto menjadi Wadir Samapta Polda Kepri, dan Kompol Heru Agug Nugroho dipromosikan menjadi Wadir Intelkam Polda Kepri.

Menanggapi posisi barunya yang naik menjadi Wadir Lantas, Kompol Dewantoro mengucapkan terimakasih, dan karena tanggung jawab meminta dukungan doa agar tugas barunya dapat dijalani dengan baik.

" Terima kasih dan doakan juga dapat menjalankannya dengan baik,"ujar Kompol Dewantoro dihubungi, Kamis (24/4) dihubungi sela kesibukannya.

Dewantoro sendiri saat ini masih menjabat sebagai Kasat Lantas Poltabes Barelang. Sesuai dengan telegeram mutasi ini, posisi Dewantoro akan ditempati oleh Kompol Andri Sudarmadi, yang saat ini masih menjabat sebagai Kabag Min Poltabes Barelang.

Dua perwira lainnya Kompol Marjuki, Kompol Agus Santoso menempati posisi sebagai Pamen Polda Kepri, dan memasuki tahap sekolah pimpinan.

Ditangkat perwira berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP), Posisi promosi didapat oleh AKP Furqon Budiman dipercaya menjadi Kapolsek KPPP Poltabes Barelang, menggantikan AKP Mada Rostanto yang dipercaya sebagai Kasat Pol Air Poltabes Barelang. (ded)
17 Perwira Posisi Baru

1.Kompol Dewantoro Susapto Wadir Lantas Polda Kepri.
2.Kompol Edi Purwanto Wadir Samapta Polda Kepri.
3.Kompol Heru Agug Nugroho Wadir Intelkam Polda Kepri.
4.Kompol Anang Pujianto Kapus Dual Ops Ro Operasional Polda Kepri
5.Kompol Andri Sudarmadi Kasat Lantas Poltabes Barelang
6.Kompol Endang Kusuma Astuti Kabag Min Poltabes Barelang
7.Kompol Agus Santoso (Pamen Polda Kepri)
8.Kompol Majuki (Pamen Polda Kepri)
9.AKP Mada Rostanto Kasat Pol Air Poltabes Barelang.
10. AKP Furqon Budiman Kapolsek KPPP Poltabes Barelang.
11. AKP Razali Udin Dan SSK Dalmas Dit Samapta Polda Kepri
12. AKP Anton Sudjarwo (Pama Poltabes Barelang)
13. AKP Zul Jufri Kanit I Sat I Dit Narkoba Polda Kepri
14. AKP Sigit Adi Kasat Lantas Polres Bintan
15. AKP Hikman Wijaya Kasat Lantas Polresta Tg Pinang
16. AKP Aso Aro Gea Kasat Lantas Polres Tg Karimun
17. AKP Very Edul Pandria Kasat Lantas Polres Lingga

Jumat, 02 Mei 2008

Brigjen Pol Anton Bachrul Alam Minta Do'a Restu


- Ditunjuk Sebagai Kapolda Kalsel

DIANTARA 21 Jendral bintang satu dan bintang dua di
lingkungan Polri yang dimutasi oleh Kapolri dengan
Skep Nopol: 152/V/2008, tertanggal 1 Mei 2008, nama
Brigjen Anton Bachrul Alam sebagai salah satu jendral
yang ikut dimutasi.

Selama ini Anton Bachrul Alam menduduki sebagai
jabatan Wakadiv Humas Polri. Sementara jabatan baru
yang bakal diemban oleh Anton Bachrul Alam sebagai
Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), menggantikan
Brigjen Alba Lubis. Alba Lubis selanjutnya menjabat
sebagai Sekretaris NCB Interpol Polri.

Karir Anton Bachrul Alam cukup menonjol diantara rekan
seangkatannya di Akpol angkatan 1980. Ia termasuk
segelintir angkatan Akpol 1980 yang telah meraih
jendral. Namanya mulai dikenal masyarakat luas ketika
ia menduduki jabatan sebagai Kabid Humas Polda Metro
Jaya.

Sikapnya yang supel, tenang, mudah dihubungi dan tidak
segan-segan untuk mencarikan data yang dibutuhkan
wartawan langsung ke penyidik yang menangani kasus,
membuat namanya banyak dikutip media massa. Sukses
Anton sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya ini
kemudian dengan cepat membawanya ke jabatan baru
sebagai Kapolwil Bogor.

Sukses sebagai Kapolwil Bogor, Anton dipercaya sebagai
Kapolda Kepulauan Riau setelah wilayah ini dimekarkan.
Di Polda Riau lagi-lagi Anton dinilai berhasil
melaksanakan tugasnya. Ia kemudian mendapat promosi
jabatan naik menjadi Brigjen dengan posisi jabatan
sebagai Wakadiv Humas.

Sebelum ditunjuk sebagai Kapolda Kalsel, Anton sempat
diisukan bakal naik menduduki jabatan sebagai Kadiv
Humas. Apa kata Anton Bachrul Alam ketika menerima
jabatan baru sebagai Kapolda Kalsel? "Semua ini milik
Allah. Rahmad Allah. Kita bersyukur," katanya.

Anton Bachrul Alam memang dikenal sebagai salah satu
jendral polisi yang rajin sembahyang. Ia biasa
menjalankan sholat lima waktu tepat waktu dan
meluangkan waktu untuk dzikir cukup panjang. Bahkan
ketika sedang wawancara dan mendengar Adzan, ia akan
menghentikannya dan mengerjakan sholat terlebih
dahulu, baru kemudian dilanjutkan lagi.

Banyak yang memberikan kesaksian,Anton sering kali
membagi-bagikan sebagian rezekinya untuk fakir miskin
di mana saja. Ia tidak memilih tempat. Kadang ia jalan
kaki menyusuri jalan di Jakarta untuk membagikan
sebagian rezekinya kepada fakir miskin yang
ditemuinya.

"Mohon dibukakan pintu maaf dan doa restunya, semoga
dapat melakukan amanah ini dengan baik, benar, tulus,
dan iklas dengan penuh iksan kepada Allah SWT,"
ujarnya ketika ditanya tentang jabatan baru yang bakal
diembannya.

Namun ketika ditanya lebih jauh tentang program dan
target yang akan dilakukan, Anton menolak. "Belum
waktunya. Nanti saja setelah pelantikan, ya. Kalau
sekarang kan belum," elaknya.(Tribun)

Sabtu, 12 April 2008

Jumat, 11 April 2008

AKBP Djoko Rudi Kapolresta Karimun


Lama Bertugas di Unit Lantas

Sehari sebelum digelar acara Serah Terima Jabatan, AKBP Joko Rudi yang keseharian bertugas Bidang Pembinaan dan Karir (Binkar) Personalia Polda Kepri, terlihat lebih santai dan menyapa sejumlah staf yang selama ini akrab.

Mengenakan seragam safari coklat muda, Joko Rudi ketika ditemui Tribun di Mapolda Kepri langsung menegur. Hal yang biasa karena selama ini, Joko Rudi sangat berperan dalam proses penyeleksiaan calon bintara (secaba Polri), dan selalu menginformasikan tentang hasil-hasil sementara penyeleksiaan.

Joko Rudi menceritakan pengalaman bertugas di Mapolda Kepri dimulai awal tahun 2007, dan pangkat AKBP baru didapatnya. Sebelumnya perwira menengah ini pernah menjabat sebagai wakapolreta Kota Bengkulu.

" Untuk jabatan sebagai Kapolres baru pertama kali, setahun terakhir saya lama di bidang administari ke personaliaan dan karir anggota. Jabatan Kapolres ini merupakan amanah dan sebagai anggota wajib kita jalankan kepercayaan dari pimpinan,"ujar Joko Rudi, merupakan tamatan AKABRI Polri tahun 1991.

Menurut bapak dua anak kelahiran 13 Februari 1967 di kota Magelang Jawa Tengah ini, mengaku selama karirnya, dipercaya pimpinan bergabung dalam satuan lalu lintas.

" Latar belakang tugas saya lama di Lalulintas. Dengan tugas baru sebagai Kapolres Karimun, tentu saya tidak akan fokus kepada Lalulintas saja, melainkan banyak hal-hal yang lebih lagi menjadi perhatian. Diantaranya, masalah atau kasus-kasus peredaran Narkoba dan aksi pencurian yang memang menjadi perhatian pimpinan lama selama ini,"ujar bapak yang gemar menulis dan membaca.

Joko Rudi berjanji akan terus melanjutkan hasil kerja yang selama ini dibentuk oleh Kaporesta lama AKBP Leonidas B. Belajar kondisi masyarakatnya, terlihat warga Tanjung Balai Karimun, terdiri masyarakat dengan mata pencarian sebagian besar nelayan dan berdagang.

Selain masalah peredaran Narkotika, malasah pengiriman tenaga kerja ilegal keluar negeri, hingga masalah protustusi dan penyelundupan, merupakan masalah yang juga menonjol, tapi melibatkan pemantauan dan pengamanan dari berbagai intansi selain polisi.

" Untuk pola pengamanannya, di Kota Karimun ini, kehadiran polisi lebih penting dan akan menciptakan kondisi kondusif. Jadi anggota bertugas cendrung melakukan pembinaan. Jika upaya pembinaan tidak mempan baru tindakan tegas dan hukum akan bicara,"ujar Joko yang juga keluarga besar militer di Jawa. (ded)

Senin, 07 April 2008

Slamet Riyanto : Sering Dipanggil Pandawa Harjuno


Gayanya kalem, sedikit bicara dan penampilan sederhana. Tapi dibalik diamnya itu, pikiran terus menganalisa sesuatu secara mendetail. Begitu kesimpulan telah didapat, baru mengintruksikan kepada jajarannya untuk bertindak. Pada jam-jam shalat, seluruh aktivitas ditinggalkan untuk sementara waktu. Membaur akrab dengan jamaah lain di dalam masjid. Dia adalah Kepala Kepolisian Kota Besar Barelang, Kombes Pol Slamet Riyanto.

Lelaki berkulit sawo matang ini lahir di Boyolali, tepatnya 7 Juli 1958. Kini, sudah dikaruniai tiga anak dan semua tinggal di Batam. "Di mana pun saya bertugas, keluarga selalu bersama." katanya sambil senyum. Baginya, dukungan keluarga sangat berarti demi keberhasilan meraih prestasi.

Slamet yang alumni SMAN 1 Boyolali tahun 1977 ini tidak begitu kaget menjalani puasa sebulan penuh karena pada bulan lain sudah rutin menjalankan puasa sunat Senin Kamis sejak remaja. Pada Ramadhan tahun ini, dia merasa mendapatkan sesuatu yang sangat berharga. Pengalaman manis itu didapat ketika melakukan safari Ramadhan ke Masjid An Nur kampung Sambau.

Mantan DirIntel Polda Kepri ini mengaku merasakan angin sejuk menyelimuti ruangan masjid itu. Suasana hening dan syahdu menyapu sanubarinya. Dzikir yang dia ucapkan terasa ringan dan terarah seakan-akan seseuai kebutuhan rohaninya dan dituntun untuk bertaubat kepada Sang Pencipta. "Bahkan sepulang dari tempat itu, kulanjutkan mengaji di rumah hingga pukul satu." paparnya.

Masih belum puas dengan mengaji, rasanya ingin shalat semalam suntuk. Berhubung di masjid An Nur itu telah menutup shalat sunat dengan witir tiga rekaat, Slamet melengkapi haus rohani di hatinya dengan wirid membaca tasbih. Entah apa yang dialaminya, Slamet tidak mau menyebut hal itu sebagai lailatul qadar. Tapi bila pengertian malam lebih mulia dari seribu bulan itu diartikan demikian, barangkali Slamet telah mengalaminya.

Segala hal pengalaman yang dilaluinya diceritakan dengan runtut. Dia kisahkan pengalaman itu tanpa maksud apapun. Tidak mengharap pujian atau penilaian orang akan dirinya, tapi semata-mata memaparkan pengalaman yang dia dapat saat safari Ramadhan. "Manisnya iman itu datang dengan tiba-tiba tanpa diduga. Tepatnya pada malam 25 Ramadhan kemarin. Barangkali banyak orang mengharap bertemu dengan suasana malam itu. Alhamdulillah, Allah menyayangiku." ujarnya.

Dia suka berbuka puasa di rumah dengan anak istri, terkecuali ada undangan buka bersama di hotel atau instansi lain. Semua dijalani apa adanya menerima taqdir Tuhan. Pendalaman terhadap agama, khususnya bidang tauhid atau pengesaan Tuhan telah dia mulai sejak SMA. Kemudian melanjutkan studi ke UNS Surakarta, tapi cuma mengenyam dua semester karena alasan biaya. "Saya kira dapat PMDK itu gratis kuliahnya, ternyata cuma bebas tes masuk saja." kenang Slamet tertawa.

Di sela-sela wawancara, dia mengangkat telepon genggamnya sambil duduk di kursi ruang kerja pribadi. Tampak di meja, beberapa buku agama dan kaset-kaset rohani tertata rapi berdampingan dengan berkas-berkas kepolisian. Album photo keluarga tak ketinggalan turut menghiasi meja kaca dan sebuah loker. Hanya orang tertentu yang diijinkan masuk ke ruang pribadi Kapoltabes ini, kecuali Slamet yang memanggilnya.

Dia adalah anak ke tiga dari lima bersaudara. Kebetulan semua laki-laki, sehingga sering dipanggil Harjuno seperti tokoh pewayangan Penengah Pandawa Lima. Bodinya tergolong kurus tapi sehat, terbukti dia berkali-kali menjuarai lomba lari di tingkat sekolah maupun kesatuannya.

Pengalaman rohani yang pernah dia raih adalah ketika melaksanakan ibadah haji tahun 2004 lalu. Sebelum berangkat, Slamet menderita sakit tulang punggungnya. Bahkan bila berdiri cuma bertahan 5 menit saja. Dipakai berjalan-jalan cuma bertahan satu kilo langsung tumbang. Padahal dia seorang pelari marathon di kampusnya.

Dia tetap nekad naik haji kala itu dengan kondisi kurang fit. Tapi suatu keajaiban, selesai melaksanakan thawaf mengelilingi Kabah, Slamet duduk bersimpuh memohon kesembuhan kepada Sang Khalik. Tak disangka-sangka, sakit yang dia derita sembuh seketika seperti tak pernah merasakan sakit sebelumnya.

Lelaki yang pernah bercita-cita menjadi guru SD ini selalu fokus menjalani tugas-tugasnya. Juga konsentrasi ketika melaksanakan ibadah tertentu. Bahkan saat menunaikan ibadah haji dengan penuh kenikmatan itu, tak teringat tanah air sedikit pun. Yang dia pikirkan hanya rahmat dan ampunanNya. Sepulang dari haji Slamet bertambah tekun dan disiplin memenuhi panggilan adzan.

Berangkat dari pengalaman itu, Slamet sangat disiplin menerapkan aturan kepada anggotanya. Tak suka bila melihat anak buah menyimpang dari norma yang ada atau saling menyalahkan kepada teman. Sebaliknya, dia berbahagia bila menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan hasil sempurna. Tapi semua kesuksesan tak ada yang gratis. Sukses adalah hasil kerja keras yang tak mungkin datang dengan tiba-tiba tanpa usaha.

Mantan Kepala Polres Bengkalis ini teguh mengidolakan seniornya di jajaran kepolisian. Termasuk kepada Kapolri yang teguh dan tegas dalam menegakkan hukum. Kini, perhatiannya sedang memikirkan metode apa yang diterapkan untuk menghalau generasi muda dari pengaruh narkoba. Jika hanya menangkap pemakai, pengedar dan jaringannya saja tentu tidak menyelesaikan masalah hingga ke akarnya. "Tapi bagaimana remaja dan anak sekolah bisa menyadari bahaya narkoba sehingga sanggup untuk tidak mencoba atau memakainya." pungkas Slamet.

Generasi muda adalah calon penerus bangsa. Baik buruknya mereka di masa yang akan datang tergantung bagaimana kita sekarang mendidik dan mengarahkannya. Ide-ide untuk menelorkan solusi itu terkadang muncul ketika Slamet sedang sendiri di ruang pribadi. Sering menganalisa sesuatu dan mencari solusi yang jitu. Pikiran itulah yang sering mengisi sedikit waktu luangnya. (wid/tribun)